Saturday 16 January 2016

Epic Lampung


Bandar Lampung begitu yang sering orang katakan saat ini, atau malah hanya Lampung saja. Teman-teman jakarta sering sekali mengkaitkan kota ini dengan hal buruk yang sedang booming beberapa tahun belakangan ini, kata yang sering terdengar di telinga "begal" namun tidak bagi saya.

Lampung  termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor : 462 yang terdiri dari Ibukota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibukota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV).

Lampung salah satu destinasi unik perjalanan kami kali ini. Berbekal beberapa bungkus tembakau yang teman-teman bule sebut lasermild kretek kami duduk diatas 4 roda berputar yang melaju melewati jalan berbayar dari Ibu kota yang lebih kejam dari ibu tiri menuju bongkahan besi yang mengambang di pinggiran selat sunda.Hampir kurang lebih 5 jam menerjang daratan dan lautan kami tiba di tanah paling ujung Pulau Sumatera. Hal yang paling sulit untuk ditahan ketika sampai di tanah Sumatera tentunya memuaskan lidah Sumatera yang identik dengan kudapan bersantan  yang penuh kolesterol jahat. Lontong dan secangkir kopi hangat jadi pilihan utama menikmati sajian matahari pagi ujung Pulau Sumatera.


Tujuan kali ini bukan tempat wisata yang ramai didatangi turis domestik untuk sekedar bersantai dan bercanda bersama keluarga, walau kondisi saat itu semua aktifitas kantor di ibu kota berhenti mendadak karena peryaan hari besar agama Nasrani. Maklum saja dua personil tur dadakan adalah bujang lokal.

Spot yang dituju memang agak sedikit jauh dari pemukiman dan keramaian, berbekal software GPS di ponsel dengan platform IOS dan Android perjalanan terasa mudah dan tentunya kami nyasar ke jalur persawahan yang akhirnya terputus tanpa jalan, tertawa adalah hal terbaik yang membuat perjalanan berat terasa ringan.

Pantai Gigi Hiu warga lokal menyebut lokasi indah bak surga tanpa pemilik itu, berlokasi di Kabupaten Tanggamus, yah disekitar teluk Kiluan lah. Dari contekannya Kai Google lokasi ini sulit dijangkau dan harus menangis darah serta penuh perjuangan untuk nemuin surga dunia fotografi ini. Contekkan itu ternyata cuma isapan jempol belaka, cukup dengan bibir tipis manis ciptaan Tuhan YME tanpa bantuan GPS, dan sedikit bantuan bocah cilik pengendara jet beroda dua berinisial Maul kami tiba di lokasi, tanpa tangisan berdarah dan perjuangan cinta memperebutkan Sinta dari genggaman Rahwana.



Tiga hari Sweet Escape berbuah manis untuk dibawa pulang ke ibu kota, ga bisa dimakan sih, cuma bisa bikin mata peminat fotografi senewen dan gebetan marah luar biasa karena ga diajak. Epic Lampung yang paling tepat daripada sekedar kata begal yang penuh sarkasme dan menusuk telinga.So, kapan kamu dimari???

No comments:

Post a Comment